Dulu, malam-malamku, aku tak bisa tertidur lelap,
mengingatmu disetiap sela bangunku,
sehatkah kau disana?
Hati-hati
disana, karena kau sedang membawa hatiku bersamamu.
Masihkah kau berpikir tentang
perpisahan?
Bukankah perpisahan itu hal yang paling kita benci?
bukankah pisah
adalah hal yang dulu kita laknat saat genggaman kita
begitu erat di Pantai Taman Ria ?
begitu erat di Pantai Taman Ria ?
Pertama kali bertemu dirimu di tenggara pulau sulawesi ini,
begitu banyak mimpi yang aku tata rapi, misalnya
“Suatu saat nanti tak perduli apa yang aku kerja, aku harus menggunakan
dasi, agar kau bisa setiap hari merapikan dasiku dan aku bisa lebih lama
menatapmu”
Sedang mimpi yang lain,
Tidakkah itu semua menjadi mimpi kita? Tapi kenapa jarak yang seharusnya menguji kita malah menjadi pemisah, malah menjadi alasan untukmu pergi. Segampang itukah kau maknai perpisahan?
“Mimpiku sesederhana itu, sesederhana memelukmu dan tertidur.”
Begitu banyak cinta yang akan kita
hapus dalam perpisahan, seberapa banyak air yang tersimpan di dalam mata-air
matamu dan mata air-mata yang akan tertumpah dan mengasinkan bibir kita?
“Maaf bila kali ini aku banyak tanya, karena perpisahan tak pernah
terlintas dalam kepalaku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar